.

Sabtu, 17 Februari 2018

Industri Hijau dan Penerapannya

oleh : arifin aji pamungkas
ABSTRAK
Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan efisiensi penggunaan sumber daya sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penerapan industri hijau menjadi penentu utama bagi peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan , dan juga dapat berperan dalam mengentaskan kemiskinan , mengutamakan penghematan energi termasuk lebih memanfaatkan energi terbarukan , lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja serta berpotensi meningkatkan produktivitas. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Unido (2011)
katakunci : industri hijau , energi terbarukan
PEMBAHASAN
Untuk mengantisipasi semakin meningkatnya eksploitasi sumber daya alam sebagai bahan baku industri, pemerintah mendorong kepada dunia usaha untuk melakukan penghematan dan melakukan subsitusi bahan baku yang mudah diperbarui. Efisiensi dalam penggunaan energi, salah satu tolok ukur untuk mendapatkan predikat industri hijau. Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau merupakan program Kementerian Perindutrian yang dilaksanakan setiap tahun. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan industri yang telah menerapkan pola penghematan sumber daya dan penggunaan bahan baku dan energi yang ramah lingkungan setra terbarukan. 
Aspek-aspek Industri Hijau
Dengan penerapan Industri hijau dapat meningkatkan daya saing dengan proses dan hasil produksi yang ramah lingkungan. Pemerapan industry hijau meliputi aspek-aspek:
1.Efektifitas dan efisiensi sumber daya alam :
2.Menciptakan produk yang hemat bahan baku yang mudah diperbarui
3.Menggunakan peralatan yang tidak boros energi
4.Meningkatkan ketrampilan SDM untuk memperoleh kinerja maksimal. Konservasi energy:
5.Mengganti energy berasal dari fosildengan energy baru/mix energy/energy nuklir. Untuk industry yang menggunakan 6.000 ton/tahun bahan bakar minyak wajib melakukan konservasi energy. Dengan keterbatasan sumber daya alam dan lingkungan, penerapan industry hijau yang lebih efisien dan efektif penggunaan sumber daya alam akan menciptakan keseimbangan dan keselarasan terhadap pelestarian lingkungan dimasa-masa yang akan datang. Mengintensifkan desain produk yang efisien juga dapat menghemat bahan baku dan memperlambat proses eksploitasi sumber daya alam. Di samping itu, dengan upayalebih mendekatkan pekerja kreatif ke daerah suplai bahan baku (pedesaan) akan membantu memunculkan klaster-klaster produksi skala desa. Dampaknya, ekonomi desa akan tumbuh dan mencegah terjadinya urbanisasi.
Menurut  FFS (2016) berbagai peluang bisnis bidang lingkungan ( yang berkaitan dengan penerapan industri hijau ) antara lain bidang :
A. Energi Terbarukan yaitu pembangkit listrik tenaga air , panas bumi , angin , biomasssa dan sumber daya hidro
B. Produksi Cleaner yaitu meminimalkan limbah dan emisi dari proses industri dan memaksimalkan keluaran produk
C. Carbon finance yaitu menyangkut keuangan karbon yang menyediakan sumber daya keuangan untuk proyek - proyek atau program yang berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca yang diverifikasi dan dijual di pasar karbon global.
D. Rantai pasok berkelanjutan yaitu menyangkut pengelolaan isu lingkungan dan sosial diseluruh rantai pasok dan menggabungkan standar keberlanjutan antara off taker dan pemasok ,sekaligus memaksimalkan output produk , serta menyediakan askes untuk membiayai pemasok kecil.
Dengan demikian melalui industri hijau maka diharapkan perusahaan - perusahaan bisa ikut serta memerangi masalah lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Pantona Media. Jakarta.
http://disperindag.jatimprov.go.id/post/detail?content=penerapan-industri-hijau-green-industry

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.